Jumat, 21 Oktober 2011

Quartet Agent - Prolog

CATATAN PENTING: Sebagian besar cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama dan tempat hanyalah faktor kebetulan belaka

Wilson : Cerita ini dibuat oleh Michael Christopher Yapriadi dan bukan oleh saya. Enjoy!!




Enrico dan Sharlene sedang berjalan pulang dari sekolah mereka. Sepanjang perjalanan, mereka asyik mengobrol
Enrico              : “Eh, Sharlene. Hari ini kita jadi kan belajar bareng?”
Sharlene          : “Jadi dong, pastinya.”
Enrico              : “Kayaknya, pelajaran mat Pak Joko tuh susah banget ya (fakta)”
Sharlene          : “Iya.”
            Tiba-tiba...
...                     : “Diam kalian jangan bergerak!”
Sharlene          : “Aaaaa... tolooonggg!!!”
...                     : “Diam! Ikut kami!”
Enrico              : “Sharlene! Jangan pergi!”
...                     : “Masuk ke mobil! Kamu juga GENDUT!”
            Mereka berduapun lalu dibawa ke suatu tempat.
***                  : “Selamat datang di persembunyian rahasia kami.”
Enrico              : “Siapa kamu? Lepaskan kami!”
***                  : “Perkenalkan, saya Profesor Tong Licin (Ahahaha). Saya adalah agen  rahasia TONG.”
Enrico              : “Apa maksudmu membawa kami kesini?”
Tong Licin       : “Kalian akan membantu kami dalam menjalankan misi agen ini. Kalian di sini juga tidak sendirian. Kalian akan dibantu oleh beberapa orang teman.”
                         “Baiklah, ini adalah asisten saya, Adi. Ini adalah agen X-L (Xtra Large ya? Becanda Xel) Axel. Ini adalah adik saya agen Jo-Ker Profesor tidak lulus Tong Buntel. Dan ini juga adik saya Tong Marshall.
Enrico              : “Halo, saya Enrico. Kamu Tong Buntel ya?”
Tong Buntel    : “Hmph!” (buang muka dengan sombongnya.)
Tong Marshall : “Halo, nama kamu siapa?”
Sharlene          : “Aku Sharlene.”
Tong Marshall : “Aku Tong Marshall. Kamu cantik deh. (MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA APABILA ADA PIHAK YANG TERSINGGUNG NAMUN OTAK SAYA SUDAH HANG)
Tong Licin       : “Baiklah, sekarang kalian berdua akan mendapat nama rahasia. Hey! Buntel jangan pacaran terus sama Kerene.”
                         “Baik, kamu mau pakai nama apa, En... eh gendut! Saya lupa nama kamu!.
Enrico              : “Enrico, Pak. Gimana kalo E-buldut aja?”
Tong Licin       : “Kalau kamu gimana?”
Enrico              : “Kalau dia namanya Sa-Pi aja (Canda..)”
Tong Licin       : “Baiklah. Tugas kita adalah mencegah kejahatan yang dilakukan oleh Joshua Wilyan (hehe). Kita akan mulai setelah kita tahu dia ada di mana.”
Semua             : “Siap!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar